Rabu, 24 April 2013


ISU-ISU LINGKUNGAN PERKOTAAN

Isu lingkungan perkotaan merupakan isu-isu atau masalah yang terjadi di lingkungan perkotaan. Dalam menghadapi isu lingkungan kota ini berbagai upaya dilakukan yang salah satunya yaitu terjadinya urbanisasi atau perpindahan karena adanya tuntutan kesejahteraan hidup atau karena factor ekonomi.

 

Latar Belakang Urbanisasi

Urbanisasi terjadi didasari oleh beberapa factor, seperti halnya factor industry  dan ekonomi.



 

Pada Negara maju atau Negara berkembang, urbanisasi terjadi karena factor industry. Dimana banyaknya industry yang berdiri dan membutuhkan tenaga kerja sehingga terbukalah lapangan kerja yang baru dan merupakan suatu keuntungan bagi beberapa orang yang tidak punya pekerjaan atau yang berpenghasilan rendah.

Sebagai bentuk kerjasama atau system kerja pada industry yaitu dengan melakukan pelayanan barang dan jasa. Hal inilah yang merupakan salah satu pemicu munculnya industry di Negara-negara berkembang.

Aktifitas ekonomi juga merupakan salah satu factor penyebab urbanisasi pada Negara yang sedang berkembang, hal ini dikarenakan ekonomi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Pengendalian Lingkungan Hidup

Beberapa hal dalam upaya melakukan pengendalian lingkungan hidup  yaitu:

1.    Upaya preventif

Yaitu upaya yang dilakukan dengan cara penyuluhan dan  pembinaan kepada masyarakat.

Penyuluhan dan pembinaan dilakukan dalam rangka melakukan pengenalan dan tindakan-tindakan nyata yang mampu memberikan dampak yang positif pada lingkungan. Dimana masyarakat dianggap memiliki peran penting dalam menghadapi isu lingkungan.

 

2.    Upaya represif

Yaitu upaya yang dilakukan dengan memberikan atau menetapkan sanksi / hokum kepada mereka yang melakukan pencemaran lingkungan.

Sanksi atau hukum yang diberikan merupakan bentuk ketegasan dan peringatan yangmana berat sanksi akan disesuaikan dengan berat pencemaran lingkungan.

 

Penanggulangan Dampak Negartif dari Lingkungan Akibat Urbanisasi

  Dalam hal menghadapai dampak negative lingkungan akibat urbanisasi yaitu dengan menciptakan atau konsep kota hijau. Kota hijau merupakan penciptaan kota yang dilakukan dengan mengacu pada standar kenyamanan kota atau sesuai dengan ISO 14.000, yaitu standar ramah lingkungan.


 
 

Standar ramah lingkungan merupakan acuan dasar perancangan yang tanggap lingkungan atau ramah lingkungan. Hal ini dalam rangka mengurangi atau meminimalisir dampak negative lingkungan atau isu-isu lingkungan.

 

Konsep Kota Hijau

Beberapa konsep pada  kota hijau yaitu:

1.    Pemanfaatan sumber daya air dan energy

2.    Vegetasi yang cukup dan terdapatnya area pejalan kaki

3.    Menyinergikan lingkungan berdasarkan perencanaan dan perancangan kota berkelanjutan.

 

Ciri-ciri Kota Hijau

 Beberapa ciri kota hijau sebagai berikut:

1.    Transportasi hijau

Pada transportasi hijau ini meliputi transportasi hemat energy, bebas polusi, dan penggunaannya yang memadai. Sebagai contoh yaitu kereta listrik, dimana kendaraan ini merupakan kendaraan yang meman



2.    Atap dan dinding hijau

Merupakan pembangunan dengan memanfaatkan vegetasi. Dimana vegetasi merupakan tanaman multifungsi,selain berfungsi menyerap polusi, vegetasi juga meredam suara, perlindungan, dan fungsi estetika.

Selasa, 16 April 2013

ISU-ISU SOSIAL KOTA



        Isu kota meliputi fisik dan non fisik kota. Adanya isu kota mengingat pentingnya akan keberlanjutan / suistainability kota. Sebagaimana definisi keberlanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa kompromi untuk kebutuhan akan datang.
                Unsur keberlanjutan ada 3 yaitu:
              1. Social
              2. Ekonomi
              3. Lingkungan

            Isu social kota antara lain:
              1.  Pemerataan dan keadilan kota
            Meliputi:
a.       Distribusi pendapatan kota
b.      Distribusi lokasi pemilihan dan akses kerja
c.       Akses kepada fasilitas kota
Yaitu, bagaimana pola jangkauan atau akses pada fasilitas yang ada serta siapa  saja yang dapat menjangkau fasilitas tersebut.

              2.  Kepadatan dan kesemrautan
a.       Kepadatan kota, yaitu padatnya suatu wilayah kota akibat meningkatnya jumlah penduduk dan atau meningkatnya pembangunan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan kota. Pertumbuhan kota yang berangsur dikenal dengan nama kota melebar.
b.      Kota padat cenderung mengalami masalah social. Hal ini dikarenakan factor jarak, adanya ketidaksamaan persepsi, dan beberapa factor lainnya.
c.       Kesemrautan kota,
        Yaitu pertumbuhan kota yang tidak diatur, sehingga orang bebas membangun dimana saja tanpa mempertimbangkan beberapa kerugian atau kekurangan yang dihasilkan kelak yang salah satunya yaituy pertumbuhan kota yang semrautan.
        Salah satu upaya mengatasi masalah kesemrautan kota yaitu dengan menciptakan KOTA COMPACT, kota ini merupakan model kota yang menggabungkan 2 fungsi seperti ruko yang digabungkan dengan rumah tinggal (Negara asing maksimal 4 tingkat sedangkan Indonesia berkisar 2 tingkat).
        Keuntungan lain dari kota compact yaitu akses atau jarak menuju suatu tempat lebih mudah karena letaknya yang berdekatan, waktu dan ekonomi yang digunakan lebih irit, dan komplit.

                3.  Kemiskinan, Yaitu banyaknya masyarakat yang masih sulit mendapatkan 
                     kesejahteraan hidup.

 

                4.  Tunawisma, Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi yang bermasalah 
                     dengan lingkungan dan tidak nyaman akibat  tidak memiliki rumah tinggal.


               5.  Minioritas
               6.  Wanita, Yaitu hal yang berhubungan dengan kepentingan pribadi seperti kebutuhan ruang 
                     ASI di tempat umum.


              7.  Anak muda, Yaitu perlunya ada perencanaan baik itu fisik maupun nonfisik yang mampu 
                   mengekspresikan potensi mereka.


              8.  Orang tua, Yaitu perlunya beberapa rancangan yang juga memeprtimbangkan 
                  kepentingan para orang tua seperti pegangan, tempat istirahat dll pada area terbuka 
                  atau lingkungan ekterior.


            9.  Lansia, Keamanan, yaitu kebutuhan yang selalu menjadi factor utama baik itu 
                  kemaanan dari pencuri dan lain-lain.



         10.  Masyarakat yang berkebutuhan khusus.



Selasa, 09 April 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KOTA



              Untuk mengetahui bertumbuhnya suatu kota tentunya dengan melihat salah satu ciri khusus dari pertumbuhan suatu kota yaitu ditandai dengan melihat besaran kota. Semakin besar suatu kota, maka semakin bertumbuh kota tersebut.


            Pada kota berkembang, mata pencarian utamanya atau produksi uang terbesarnya yaitu pada segi kegiatan ekonomi, dan industry (tenaga kerja). Suatu kota tidak selamanya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan, adakalanya perkembangan kota tersebut mengalami penurunan tingkat ekonomi akibat adanya perpindahan industry dan factor lain yang akhirnya menyebabkan suatu kota berkembang menjadi kota mati. 


            Menghadapi situasi tersebut (krisis ekonomi) salah satu langkah bijak yang dilakukan pemerintah yaitu dengan memfokuskan pada perdagangan jasa. Perubahan perkembangan kota yang beralih menyebabkan struktur ruang kota menjadi berubah pula. Pertumbuhan kota menyebabkan terbentuknya pusat kota yang letaknya berada ditengah dan bentuknya bundar (social ekonomi). Pertumbuhan kota (CBD) baru ditandai dengan banyaknya fasilitas dan kegiatan yang terjadi seperti adanya tempat tinggal, pusat pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain.

             Perkembangan suatu kota juga dipengaruhi oleh perkembangan daerah sekitarnya. Hal ini dikarenakan adanya interaksi dan hubungan social dari kedua pihak termasuk interaksi segi ekonomi dengan memenuhi atau saling melengkapi kebutuhan masing-masing. Sebagai contoh, kota menerima barang atau suplai makanan, air, dan lain-lain dari daerah sekitarnya kemudian daerah sekitarnya menerima sejumlah uang dari kota. Kegiatan inilah yang menjadi bentuk kerjasama antara kota dan daerah sekitarnya. 




TEORI PEMBENTUKAN KOTA:

Teori 1: Teori Pusat
            Dimana teori ini menjelaskan  kota sebagai pusat pelayanan barang dan jasa untuk daerah sekitarnya.
            Pada system ini pertumbuhan daerah maupun desa sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kota. Ketika kota runtuh / krisis maka daerah akan ikut krisis pula, ketika daerah krisis maka desa akan ikut krisis.


 Gambar 3. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)

Teori 2 : Basis Ekonomi Kota
            Dimana teori ini menjelaskan kota sebagai pusat pelayanan barang dan jasa, hanya saja pelayanan ini hanya bergantung pada wilayah luar juga / international.
            Pada system ini, pertumbuhan daerah tidak ikut krisis ketika kota mengalami krisis. Hal ini dikarenakan daerah memiliki hubungan kerja sama dengan wilayah luar.

Gambar 4. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)
Teori 3 : Teori Penawaran
            Dimana teori ini menjelaskan kota sebagai pusat penawaran barang dan jasa daerah sekitarnya/international.
            Pada system ini ketiga lingkup (Kota, Daerah, dan Wilayah sekitar saling bekerja sama dan saling bergantungan.

Gambar 5. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)