SEJARAH
KOTA.
Sejarah
merupakan rekaan peristiwa masa lampau yang telah terjadi di masa lalu,
pentingnya mempelajari sejarah karena sejarah memeberikan gambaran peristiwa
masa lalu yang berkaitan dengan masa sekarang atau masa depan sehingga
kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang telah terjadi dimasa lalu bisa
diperbaiki kedepannya. Adapun kelebihan dari masa lalu bisa diserap sebagai
bahan referensi kedepannya.
Pertama kali
perkotaan tumbuh dan berkembang di daerah pertanian subur, daerah yang
memungkinkan untuk berkembangnya pusat perdagangan dan perindustrian, seperti
pertemuan sungai, muara sungai, dan persimpangan jalan (Maryani,2002:13)
Factor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota (Ibid,2002:13) yaitu:
1. Factor
fisis seperti letak iklim, relief, dan sumber daya;
2. Factor
social ekonomi; dan
3. Factor
teknologi seperti eletrifikasi, industry,dan aktifitas ekonomi lainnya.
Perkembangan
kota pada dasarnya telah melalui beberapa tahap atau zaman perkembangannya,
sepertimana pada klasifikasi zaman perkembangan kota sebagai berikut:
1.
Kota
zaman kuno
Merupakan kota masa lampau yang terbentuk dengan
memusatkan pada wilayah-wilayah yang sumber utamanya adalah air, sehingga
pembangunan kotanya berada pada daerah pinggiran sungai. kota zaman kuno ini
menggunakan sistem pemerintahan Raja.
2.
Kota
zaman Klasik
Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok
lain yang melahirkan hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer,
kelompok agama, rakyat. Masing-masing membangun kota sesuai dengan
kepentingannya.
Penataan kota pada era ini berdasarkan kelompok
penguasanya. Dimana penguasa tertinggi berada pada pusat kota.
3.
Kota
Abad Pertengahan
Kota-kota abad pertengahan mulai dibangun pada abad ke-11
sampai abad ke-13 yang ditujukan untuk kepentingan kegiatan perdagangan,
pemasaran dan pertanahan.
Model
perkotaan pada abad ini telah mengalami sedikit perkembangan dimana mulai
dibangunnya benteng-benteng besar yang mengelilingi kota guna melindungi kota
dari serangan musuh.
4.
Kota
Neo Klasik
Merupakan kota-kota yang berkembang sebagai hasil kebudayaan Yunani dan
Romawi Karena budaya Yunani – Romawi adalah budaya yang bersifat publik,
maka kota-kota bentukkan juga sudah menyediakan
ruang-ruang publik, antara lain:
- Agora (pasar)
- piazza (alun-alun)
- koloseum (tempat pertunjukan).
Perkembangan
Kota di Indonesia
1. Perkembangan kota periode awal
Disebut juga
sebagai kota tradisional dan mempunyai struktur yang jelas yang disusun
berdasarkan susunan kosmologi dan merefleksikan pola sosio-kultural,
pemerintahan pada periode ini dipimpin oleh Raja. Contoh : Majapahit, Sriwijayaq
Terdiri atas dua tipe kota, yaitu kota pantai (coastal town) dan
kota pedalaman (inland town), kota pantai merupakan kota yang kegiatan
utamanya pada perdagangan, masyarakatnya bersifat heterogen, dan hidup pada
sosial masing-masing yang kadang berkelompok seperti kampung Bugis, kampung Makassar,
kampung Jawa, dan lain-lain. Sedangkan kota pedalaman disebut juga sebagai kota
keraton, karena yang berkembang adalah kota-kota dengan basis pengembangan dari
keraton yang mempunyai karakteristik sebgaai berikut:
a. bersifat
tradisional dan religius
b. Mempunyai pola sirkular, dari pusat (keraton) ke
pinggiran.
c.
semakin menurunnya status perekonomian didukung oleh
penyediaan produk dari kawasan pinggiran (periphery)
2. kota Masa Kolonial
merupakan kota perpaduan, dimana mengalami perpaduan
budaya, terutama oleh budaya asing akibat masa penjajahan. Seperti pengaruh
bangsa Belanda, Portugis, dan lainnya. Secara fisik banyak mengadopsi gaya
asing namun culturnya masih mencerminkan budaya Indonesia.
Contoh kota Batavia Lama (Old Jacatra).
3.
Kota Modern
Merupakan kota yang mengalami fenomena urbanisai (proses
pengkotaan) sehingga perencanaan semakin baik, dengan mempertimbangkan semua
aspek yang mempengaruhi perkembangan kota
Sumber:
Fahmyddin
A.T., ST,March
http://aswar-fitrah.blogspot.com/2013/03/sejarah-dan-perkembangan-kota.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar