Selasa, 09 April 2013

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KOTA



              Untuk mengetahui bertumbuhnya suatu kota tentunya dengan melihat salah satu ciri khusus dari pertumbuhan suatu kota yaitu ditandai dengan melihat besaran kota. Semakin besar suatu kota, maka semakin bertumbuh kota tersebut.


            Pada kota berkembang, mata pencarian utamanya atau produksi uang terbesarnya yaitu pada segi kegiatan ekonomi, dan industry (tenaga kerja). Suatu kota tidak selamanya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan, adakalanya perkembangan kota tersebut mengalami penurunan tingkat ekonomi akibat adanya perpindahan industry dan factor lain yang akhirnya menyebabkan suatu kota berkembang menjadi kota mati. 


            Menghadapi situasi tersebut (krisis ekonomi) salah satu langkah bijak yang dilakukan pemerintah yaitu dengan memfokuskan pada perdagangan jasa. Perubahan perkembangan kota yang beralih menyebabkan struktur ruang kota menjadi berubah pula. Pertumbuhan kota menyebabkan terbentuknya pusat kota yang letaknya berada ditengah dan bentuknya bundar (social ekonomi). Pertumbuhan kota (CBD) baru ditandai dengan banyaknya fasilitas dan kegiatan yang terjadi seperti adanya tempat tinggal, pusat pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain.

             Perkembangan suatu kota juga dipengaruhi oleh perkembangan daerah sekitarnya. Hal ini dikarenakan adanya interaksi dan hubungan social dari kedua pihak termasuk interaksi segi ekonomi dengan memenuhi atau saling melengkapi kebutuhan masing-masing. Sebagai contoh, kota menerima barang atau suplai makanan, air, dan lain-lain dari daerah sekitarnya kemudian daerah sekitarnya menerima sejumlah uang dari kota. Kegiatan inilah yang menjadi bentuk kerjasama antara kota dan daerah sekitarnya. 




TEORI PEMBENTUKAN KOTA:

Teori 1: Teori Pusat
            Dimana teori ini menjelaskan  kota sebagai pusat pelayanan barang dan jasa untuk daerah sekitarnya.
            Pada system ini pertumbuhan daerah maupun desa sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kota. Ketika kota runtuh / krisis maka daerah akan ikut krisis pula, ketika daerah krisis maka desa akan ikut krisis.


 Gambar 3. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)

Teori 2 : Basis Ekonomi Kota
            Dimana teori ini menjelaskan kota sebagai pusat pelayanan barang dan jasa, hanya saja pelayanan ini hanya bergantung pada wilayah luar juga / international.
            Pada system ini, pertumbuhan daerah tidak ikut krisis ketika kota mengalami krisis. Hal ini dikarenakan daerah memiliki hubungan kerja sama dengan wilayah luar.

Gambar 4. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)
Teori 3 : Teori Penawaran
            Dimana teori ini menjelaskan kota sebagai pusat penawaran barang dan jasa daerah sekitarnya/international.
            Pada system ini ketiga lingkup (Kota, Daerah, dan Wilayah sekitar saling bekerja sama dan saling bergantungan.

Gambar 5. Pola Hubungan Kota dan Daerah Sekitarnya
(Sumber: Pribadi, 2013)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar