Untuk mengetahui
bertumbuhnya suatu kota tentunya dengan melihat salah satu ciri khusus dari
pertumbuhan suatu kota yaitu ditandai dengan melihat besaran kota. Semakin
besar suatu kota, maka semakin bertumbuh kota tersebut.
Pada kota berkembang, mata pencarian utamanya atau
produksi uang terbesarnya yaitu pada segi kegiatan ekonomi, dan industry
(tenaga kerja). Suatu kota tidak selamanya akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang berkelanjutan, adakalanya perkembangan kota tersebut
mengalami penurunan tingkat ekonomi akibat adanya perpindahan industry dan
factor lain yang akhirnya menyebabkan suatu kota berkembang menjadi kota mati.
Menghadapi
situasi tersebut (krisis ekonomi) salah satu langkah bijak yang dilakukan
pemerintah yaitu dengan memfokuskan pada perdagangan jasa. Perubahan
perkembangan kota yang beralih menyebabkan struktur ruang kota menjadi berubah
pula. Pertumbuhan kota menyebabkan terbentuknya pusat kota yang letaknya berada
ditengah dan bentuknya bundar (social ekonomi). Pertumbuhan kota (CBD) baru
ditandai dengan banyaknya fasilitas dan kegiatan yang terjadi seperti adanya
tempat tinggal, pusat pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain.
Perkembangan suatu
kota juga dipengaruhi oleh perkembangan daerah sekitarnya. Hal ini dikarenakan
adanya interaksi dan hubungan social dari kedua pihak termasuk interaksi segi
ekonomi dengan memenuhi atau saling melengkapi kebutuhan masing-masing. Sebagai
contoh, kota menerima barang atau suplai makanan, air, dan lain-lain dari
daerah sekitarnya kemudian daerah sekitarnya menerima sejumlah uang dari kota.
Kegiatan inilah yang menjadi bentuk kerjasama antara kota dan daerah
sekitarnya.
TEORI PEMBENTUKAN KOTA:
Teori 1: Teori Pusat
Dimana teori ini menjelaskan kota sebagai pusat pelayanan barang dan jasa
untuk daerah sekitarnya.
Pada system ini pertumbuhan daerah
maupun desa sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kota. Ketika kota runtuh /
krisis maka daerah akan ikut krisis pula, ketika daerah krisis maka desa akan
ikut krisis.
Gambar 3. Pola Hubungan Kota dan Daerah
Sekitarnya
(Sumber: Pribadi,
2013)
Teori 2 : Basis Ekonomi Kota
Dimana teori ini menjelaskan kota
sebagai pusat pelayanan barang dan jasa, hanya saja pelayanan ini hanya
bergantung pada wilayah luar juga / international.
Pada system ini, pertumbuhan daerah
tidak ikut krisis ketika kota mengalami krisis. Hal ini dikarenakan daerah
memiliki hubungan kerja sama dengan wilayah luar.
Gambar 4. Pola Hubungan Kota dan Daerah
Sekitarnya
(Sumber: Pribadi,
2013)
Teori 3 : Teori Penawaran
Dimana teori ini menjelaskan kota
sebagai pusat penawaran barang dan jasa daerah sekitarnya/international.
Pada system ini ketiga lingkup
(Kota, Daerah, dan Wilayah sekitar saling bekerja sama dan saling bergantungan.
Gambar 5. Pola Hubungan Kota dan Daerah
Sekitarnya
(Sumber: Pribadi,
2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar